Rabu, 01 April 2020

Cara Membudidayakan Ikan Lele

A.Budidaya Ikan Lele
    Budidaya ikan lele sangat diminati para peternak,karena pasarnya yang terus berkembang. Ada dua segmen isaha pembenihan dan segmen pembesaran. Pada pembahasan ini akan diuraikan cara budidaya ikan lele pada segmen pembesaran.

a). Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele
     Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam terpal jaring apung dan keramba. Berikut ini cara penyiapan kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan.
1). Pengeringan dan Pengolahan Tanah
     Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan terlebih dahulu yang bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang menyebabkan bibit penyakit. Lama pengeringan berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Setelahb dikeringkan, kemudian dibajak atau dibalik dengan cangkul yang bertujuan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun didalam tanah.
2). Pengapuran dan Pemupukan
     Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme Patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor. Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar Secara merata diatas permukaan dasar kolam. Setelah ditebari kapur, balik tanah dengan cangkul agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk pengapuran dasar kolam adalah 250-750 gram per meter persegi, atau pada tergantung pada derajat keasaman tanah.
     Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Pupuknya menggunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan TSP. Jenis pupuk organiknya bisa pupuk kandang atau pupuk kompos, dosisnya sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan dosis pupuk kimianya adalah urea 15 gram per meter persegi dan TSP 10 gram per meter persegi . Pemupukan dasar kolam bertujuan untuk menyediakan nutrisi bagi biota, seperti : fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna untuk makanan alami ikan lele.
3). Pengaturan air kolam
     Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120cm. Pengisian kolam harus dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm. Pada ketinggian tersebut sinar matahari masih bisa tembus hingga dengan baik. Kolam yang sudah ditumbuhi fitoplankton airnya akan berwarna kehijauan. Setelah satu minggu, baru benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.
b). Pemilihan Benih Ikan Lele
     Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Benih yang akan digunakan dalam budidaya ikan lele hendaklah jenis benih unggul.
1). Syarat Benih Unggul
     Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakan renangnya, coba tempatkan ikan pada arus air, jika ikan tersebut menantang arah arus air berarti gerakan renangnya normal. Ukuran benih untuk budidaya ikan lele sebaiknya memiliki panjang sekitar 5-7cm.
2). Cara Menebar Benih
     Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terhadap benih, dengan cara masukkan benih yang masih dalam wadah dalam kolam selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor permeter persegi dengan ketinggian air tidak lebih dari 40cm.
c). Menentukan Kapasitas Kolam
     Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi kedalam kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka Kepadatan tebar bibir lele yang dianjurkan adalah 200-400 ekor permeter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3x4 meter maka Jumlah bibit ikannya minimal (3x4)x200=2400 ekor, maksimal (3x4)x400=4800 ekor.
d). Pakan untuk Budidaya Ikan Lele
     Ada banyak sekali merk dan ragam pakan dipasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding bertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.
1). Pemberian pangan utama
     Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan lele. Sebagai ikan karnivora. Pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%) lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Ingat, jangan sampai membeli pakan kadaluarsa, apabila pakan dirasa terlalu mahal kita bisa membuat pakan alternatif.
     Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3%-6% dari bobot tubuhnya. Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5kali sehari.
2). Pemberian Pakan Tambahan
     Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai terlambat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya.
e). Pengolahan Air
     Walaupun ikan lele bisa hidup dalam kondisi air yang buruk, untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap dijaga.
f). Pengendalian Hama dan Penyakit
     Hama yang paling umum budidaya ikan lele, antara lain: hama predator seperti lisang,ular,sero, musang air dan burung. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar disekeliling kolam.
g). Panen Budidaya Ikan Lele
     Pemanenan budidaya ikan lele untuk konsumsi dalam negeri biasanya berukuran 9-12 ekor per kg. Untuk mencapai ukuran konsumsi dari benih sebesar 5-7 cm dibutuhkan waktu sekitar 2,5 sampai 3,5 bulan dari awal benih ditebar. Sedangkan untuk Ekspor, berat ikan lele bisa mencapai 500 gram per ekor. Perlu pemisahan lele berdasar ukurannya. Pemisahan ukuran ini berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi Peternak

2 komentar: